Selasa, 18 Oktober 2011

being cheapskate in HK

Few months back i travel to HK and Macau with my friends, it was a very nice trip, HK having its (probably) summer sale, evrything on sale! so yay for that. But the wheather was very hot with a chance of rainy (odd ya)..so u can wear ur summer dress but dont leave home without umbrella. Here's my writting abt my trip, am not gonna write bout shopping spree or my ittinarybut something else, hope u like it (mind my very formal language since am trying to write in a proper bahasa indonesia, something that we usually forget these days).

Hongkong, bukan hanya disneyland dan wisata belanja

Akhir-akhir ini destinasi mancanegara menjadi favorit turis-turis asal indonesia, kebijakan bebas fiskal dari pemerintah dan tiket peasawat yang makin murah membuat smakin memudahkan orang indonesia untuk berkunjung ke destinasi wisata luar negeri termasuk hongkong. Hongkong identik dengan kota belanja dimana para penggila belanja bisa menyalurkan nafsu belanja secara puas, mulai dari barang-barang bermerek yg biasa kita lihat di pusat perbelanjaan papan atas di jakarta hingga barang-barang yang terdapat di pertokoan sejenis itc. Harga barang-barang di HK tentu tak perlu diragukan,umumnya lebih murah dari Jakarta,trully heaven for shopping.

Selain surga belanja, sesungguhnya hongkong menawarkan banyak pesona lain yang tidak kalah menarik, bila belanja bukanlah hobi kita masih banyak hal menarik lain yg bsa dilakukan di hongkong dan semuanya bisa dinikmati dengan murah bahkan gratis. Tidak percaya? Mari kita mulai dengan hiburan gratis yg paling terkenal di hongkong yakni Symphony of Light (SoL), setiap hari tepat jam 8 malam, maka gedung2 pencakar langit di Hongkong akan mulai memainkan symphonynya berupa permainan cahaya yang cantik dan diiringi oleh lantunan musik, tidak hanya gedung-gedung kapal ferry yg melintasi antar pulau pun akan ikut memainkan lampunya sehingga menambah kesemarakkan SoL.
Untuk menikmati SoL cukup datang ke area seputar ferry terminal di bagian kowloon ataupun hongkong,walaupun pertunjukkan hanya berlangsung selama 15menit namun sesudah SoL berakhir anda pasti tertarik untuk tinggal lebih lama untuk sekedar berfoto-foto ataupun menikmati Suasana malam yang indah dengan tebaran lampu-lampu disana-sini.

Tempat menarik lainnya yang dapat dikunjungi adalah taman kota dan bangunan kuno, layaknya bekas jajahan inggris, HK memiliki banyak taman yang tertata apik dan bersih,salah satu yang terkenal diantara orang indonesia adalah Victoria Park dmana pada hari minggu ratusan pahlawan devisa dari Indonesia akan berkumpul sekadar bercengkrama dengan teman-teman setanah air atau bahkan mengais keuntungan dengan menjual sekedar penganan sebagai pengobat rindu pada kampung halaman.
Hampir setiap sudut kota hongkong memiliki taman yang indah dan terawat yang tentunya dapat dimasuki secara gratis.

Bangunan-bangunan tua di hk tidaklah kalah cantiknya,bangunan tersebut masih berdirI kokoh dan terawat hingga kini, beberapa telah dialihfungsikan menjadi bangunan lain contohnya gedung heritage 1881 yang terletak di daerah kowloon dahulu merupakan bekas kantor marine police dan kini berubah menjadi gedung perkantoran, hotel dan restoran.

Bila bosan melihat-lihat gedung dan taman, salah satu kegiatan lain yang murah dan menarik adalah merasakan transportasi publik hongkong. Mungkin terkesan sederhana, namun ketika kita datang dri kota dengan transportasi publik carut-marut tak karuan seperti jakarta,maka menikmati transportasi publik di hongkong adalah berkah.
Hongkong memiliki berbagai macam transportasi publik yang murah dan terawat, bukan hanya kereta bawah tanah (atau yang biasa disebut MTR), hongkong juga punya ferry, trem, hingga bus double decker, kesemuanya nyaman dan kesemuanya relatif sangat murah.
Sebelum ada MTR, penduduk hongkong biasa menggunakan ferry atau biasa disebut star ferry untuk menyebrangi pulau2 di hongkong, setelah MTR beroperasi pemerintah tetap mengoperasikan ferry tersebut bila anda ingin menyeberang dari pulau hongkong ke kowloon ataupun sebaliknya maka sangat disarankan untuk mencoba menggunakan ferry ini, dengan biaya 2HKD anda akan diantarkan menuju central pier, perjalanan yg memakan waktu sekitar 15-20 menit ini sangat menyenangkan, ferry yang digunakan menggunakan interior kuno namun masih terawat, sejenak kita serasa terlempar ke masa lalu menghayal rasanya menyeberang di tahun 1800-an, perjalanan begitu menyenangkan,terutama di malam hari, dengan hembusan angin laut dan pemandangan lampu-lampu dari gedung pencakar langit.
Selain itu anda bisa pula mencoba trem, secara garis besar trem ini mirip-mirip trans jakarta, dimana trem diberikan jalur khusus dan penumpang hanya bisa turun di stasiun-stasiun tertentu sesuai rute. Hanya beberapa daerah yang dilalui oleh trem yang masih beroperasi, trem yang digunakan dibuat lebih dari seabad yang lalu masih menggunakan kayu dan tempat duduk yang unik dengan suara belnya yang khas, walaupun trem tersebut telah diremajakan,namun tetap mempertahankan kekhasannya. Ketika menaiki trem lagi-lagi terasa kembali ke masa lalu dan semua itu bisa dinikmati dengan harga tiket yang (lagi-lagi) cukup murah mulai dari 4HKD.

Tak lengkap rasanya bila tidak menyertakan museum dalam wisata murah-meriah, salah satu museum yang wajib di kunjungi adalah Hongkong Museum of History (HMH) yang terletak di daerah tsim tsa tsui, hanya dengan tiket seharga 10HKD (atau bahkan gratis setiap hari Rabu) kita bisa melihat sejarah hongkong mulai dari jaman pra sejarah hingga detik-detik penyerahan hongkong kembali ke RRC. Selayaknya museum yang terdapat di negara maju HMH ditata sedemikian rupa sehingga tampak menarik, tidak tampak adanya debu ataupun bau apek yang biasanya terdapat di museum-museum yang kurang apik perawatannya. Museum ini terbagi dalam 8 bagian dan hampir disetiap bagian terdapat studio film yg memutar film-film dokumenter. Salah satu yang pantas diacungi jempol adalah keseriusan mereka dalam menggambarkan kehidupan masyarakat hongkong, setiap aspek kehidupan diboyong ke dalam museum, mulai dari perahu yang biasa digunakan oleh manusia perahu hingga replika rumah orang kaya hongkong di masa pendudukan inggris, tidak hanya itu replika toko-toko yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat hongkong dari masa ke masa, mulai dari toko kelontong, rumah pegadaian sampai kantor pos juga diboyong ke dalam museum. Jika anda tidak sempat merasakan naik trem maka jangan khawatir di sini juga terdapat trem yang sudah tidak terpakai lagi dan bisa ada jadikan gambaran atau sekedar untuk berfoto-foto.

Demikianlah sedikit pengalaman yang saya dapatkan ketika mengunjungi HK, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar